Sunday, October 5, 2014

Makalah Macam-Macam zakat, Nishab dan Penghitungan zakat.doc

Makalah
Macam-Macam zakat, Nishab dan Penghitungan zakat
Guna :
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen ZIS
Dosen :
Dr. Ahmad Furqan M,Ag
Maman sulaeman / 122411125

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN WALISONGO SEMARANG
2014

PENDAHULUAN
1.      Latar belakang
Perihal adanya ketegangan dalam kehidupan sosial sangatlah meresahkan. ketika adanya berbedaan-perbedaan kasta baik di sengaja maupuan tidak dsengaja akan  menimbulkan gejolak saling acuh tak acuh bahkan saling memusuhi antara yang di tahta atas dan tahta bawah, oleh karna itu haruslah ada penyeimbang, penghubung yang diantaranya adalah zakat.
akan tetapi banyak orang di antara kita masih banyak yang kurang mengerti akan pentingnya manfaat zakat baik yang memberi maupun yang menerimanya, salah satu sebabnya kurangnya pengetahuan yang mendalam dari masarakat tentang zakat baik pembagiannya, nishabnya dan penghitungannya dan lain-lainya. Dengan sebab itu kami akan memberikan penjelasan tentang macam-macam, nishab, pembagian zakat agar kita sebagai mahasiswa ekonomi yang berbasis bisa memberikan petunjuk, pengarahan dan pengelolaan di dalam masyarakat di sekitar kita.
2.      Rumusan masalah
A.    Ada berapa Macam-macam zakat ?
B.     berapakah Nishob zakat ?
C.     Bagaimana penghitugan zakat ?





BAB II
PEMBAHASAN
A.           Macam – macam zakat
Adapuan zakat di bagi atas zakat badan dan zakat harta
1.      Zakat harta
a.               Zakat mata uang, Emas dan perak
Dalil wajib zakat emas dan perak adalah
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä ¨bÎ) #ZŽÏWŸ2 šÆÏiB Í$t6ômF{$# Èb$t7÷d9$#ur tbqè=ä.ù'us9 tAºuqøBr& Ĩ$¨Y9$# È@ÏÜ»t6ø9$$Î/ šcrÝÁtƒur `tã È@Î6y «!$# 3 šúïÏ%©!$#ur šcrãÉ\õ3tƒ |=yd©%!$# spžÒÏÿø9$#ur Ÿwur $pktXqà)ÏÿZムÎû È@Î6y «!$# Nèd÷ŽÅe³t7sù A>#xyèÎ/ 5OŠÏ9r& ÇÌÍÈ tPöqtƒ 4yJøtä $ygøŠn=tæ Îû Í$tR zO¨Zygy_ 2uqõ3çGsù $pkÍ5 öNßgèd$t6Å_ öNåkæ5qãZã_ur öNèdâqßgàßur ( #x»yd $tB öNè?÷t\Ÿ2 ö/ä3Å¡àÿRL{ (#qè%räsù $tB ÷LäêZä. šcrâÏYõ3s? ÇÌÎÈ  
Yang artinya :
   34. “ Hai orang-orang yang beriman,  Sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,
  35. Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."
Wajib bagi kita mengeluarkan zakat emas dan perak baik berupa mata uang, kepingan emas, maupaun emas mentah, jika masing-masing benda tesebut mencapai nishab, dan si pemilik bebas dari hutang dan keperluan-keperluan pokok kehidupannya.[1]
Dan barangsiapa yang memiliki emas atau perak yang keduanya kurang dari nisob maka ia tidak perlu untuk menggabungkan satu sama lain agar cukup satu nisab. Dilatarbelakangi oleh jenisnya yang berbeda hingga tidak memungkinkan untuk di gabungkan. Sehinggga tidak perlu untuk mengeluarkan zakat
Adapun uang kertas dan surat surat wesel yang sebetulnya merupakan wajib dikeluarkan jika sudah mencapai nisab. Sedangkan untuk zakat perhiasan para ulama persepakat bahwa tidak wajib zakat bagi intan ,berlian, Marjan dan batu-batu permata kecuali apabila diperdagangkan
Zakat maskawin untuk seorang wanita tidak wajib dikeluarkan zakatnya kecuali jika telah diterima mempelai wanita karan maskawin merupakan pengganti dari sesuatu yang tidak berbentuk harta, hingga tidak wajib untuk dikeluarkan zakatnya menurut Imam Hanafi.
a.              Zakat perniagaan
Wazib mengeluarkan zakat perniagaan. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh abu dawud dan baihaqi dari samurah bin jundib
عَنْ سَمْرَةَ بْنِ جُنْدُبِ قَالَ أَمَّا بَعْدُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَأْمُرُنُا أَنْ نُخْرِجَ الصَّدَقَةَ مِنَ الَّذِي نُعِدُّ لِلْبَيْعِ {رواه أبو داود والبيهقي}
“ Setelah itu sesungguhnya nabi saw menyururh kami mengeluarkan zakat dari barang-barang yang kami sediakan untuk perniagaan”
b.              Zakat tanaman dan buah-buahan
Allah SWT telah mewajibkan zakat tanaman dan buah buahhan berdasarkan,
 firman-Nya
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الأرْضِ وَلا تَيَمَّمُواالْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ إِلا أَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (٢٦٧)
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
Adapun tanaman yang wajib di zakati di zaman Rasullah SAW adalah gandum, padi kurma dan anggur kering. Berdasarkan dengan sabda nabi yaitu :
عَنْ أَبِي مُوْسَ وَمُعَاذٍ رَ ضِيَ اللهُ عنهما أَنَّ رسول الله صلى الله وسام بعثهما الى اليمن يعلمان الناس أمردينهم فأمرهم أن لا يأخوداالصدقة إلا من هذه الأربعة الحنطة وشعيروالتمروالزبيب {رواه الدارقطني الحكموالطبرانيوالبيهقيوقالرواته ثقات وهو متصل}
“ Rasullah saw. Mengutus meeka ke yaman untuk mengajari umat manusia tentang masalah agama.beliau memerintah mereka agar tidak memunggut zakat kecuali dari empat jenis tanaman, yaitu gandum, padi,  kurma, dan anggur kering “
Ibnu munzir dan ibnu abdul barr mengatakakan ” para ulama sependapat bahwa  yang wajib untuk di zakati yaitu : gandum, kurma, padi dan anggur kering
c.              Zakat binatang ternak
Diantara harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah binatang ternak. Binatang yang wajib untuk dizakati adalah unta sapi dan kambing. Dalam kewajiban  zakat ternak itu di syaratkan sebagai berikut : mencapai satu nisab, berlangsung selama satu tahun, dan hendaklah ternak tersebut merupakan hewan yang di gembalakan, artinya makan rumput yang tidak memerlukan biaya sepanjang waktu setahun itu
d.             Zakat Rikaz dan barang tambang
Rikaz diambil dari kata rakaza, yarkazu yang artinya tersembunyi, sedangkah dalam arti luas adalah harta yang terpendam di masa lalu. Sedangkah yang di maksud ma’din atau barang tambang menurut mazhab Ahmad adalah segala hasil bumi yang berharga dan terbentuk di dalam bumi seperti emas, perak besi, tembaga, timah, permata, yagut, zubarjad, zamrud dan lain-lain. Sebagai syaratnya hendaklah hasilnya cukup mencapai satu nisab baik melalui hitungan  barang maupun menurut harganya.
Adalpun dalil menegaskan di wajibkanya zakat rikaz adalah
 وفى الركاز الخمس
“Zakat yang wajib untuk di keluarkan dari harta rikaz adalah seperlima (20%)” {muttafaq alaih}
2.      Zakat fitrah
Zakat fitrah atau disebut dengan shadaqah al-fithr adalah salah satu bentuk zakat yang diwajibkan Allah buat laki-laki, wanita, besar, kecil, anak-anak, dewasa dari umat ini. Dasar pensyariatannya adalah dalil berikut ini
فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر من رمضان على الناس صاعا من تمر أو صاعا من شعير على كل حر أو عبد ذكر أو أنثى من المسلمين (رواه الجماعة إلا ابن ماجة من حديث ابن عمر)
Rasulullah SAW memfardhukan zakat fithr bulan Ramadhan kepada manusia sebesar satu shaa' kurma atau sya'ir, yaitu kepada setiap orang merdeka, budak, laki-laki dan perempuan dari orang-orang muslim. (HR. Jamaah kecuali Ibnu Majah dari hadits Ibnu Umar)
Disyariatkan pertama kali pada bulan Sya'ban tahun kedua semenjak peristiwa hijrahnya nabi SAW dari Mekkah ke Madinah. Tepat pada tahun dimana diwajibkannya syariat puasa bulan Ramadhan.[2]
Dari Abi Said Al-Khudhri ra,"Kami mengeluarkan zakat fithr ketika dahulu Rasulullah bersama kami sebanyak satu shaa' tha'aam (hinthah), atau satu shaa' kurma, atau satu shaa' sya'ir, atau satu shaa' zabib, atau satu shaa' aqith. Dan aku terus mengeluarkan zakat fithr sedemikian itu selama hidupku". (HR. Jamaah - Nailul Authar)[3]
1.              Nishab zakat
a.              Zakat emas dan perak
Nisab emas adalah 20 dinar/20 mitsaaa (85 gram emas murni) dan mencapai satu tahun, ketika emas sudah memenuhi syarat maka wajib dikeluarkan zakatnya sebanyak 1/40 yakni ½ dinar. Dan nisabnya perak adalah 200 dirham perak(setara 672 gram perak) dan mencapai selama satu tahun maka dikeluarkan zakatnya sebanyak 1/40
b.              Zakat perniagaan
Terdapat syarat dalam kewajiban zakat atas barang-barang dagang
1.              Harta itu di miliki dengan usaha seperti jual-beli, pemberian, wasiat, penyewaan dan lain-lain
2.              Harta tersebut di miliki dengan niat perniagaan
3.              Nilainya mencapai nisab emas dan perak
4.              Kepemilikanya mencapai satu tahun
Apabila sudah mencapai syarat tersebut wajib mengeluarkan zakat 2.5 % / 1/40 dari dagangannya.
c.              Zakat tanaman dan buah-buahan
Nisabnya zakat tanaman dan buah-buahan adalah mencapai kadar 5 wasaq (1 wasaq itu sama dengan 60 shaa'. Jadi 5 wasaq itu sama dengan 5 x 60 = 300 shaa'. Jumhur ulama kemudian menyebutkan bahwa 300 shaa' itu sama dengan 653 kg.) ketika hasil tanaman mencapai nisabnya maka dikeluarkan zakatnya sebanyak 10% apabila pengairan tanpa biaya, seperti air sungai, irigasi, atau tadahan hujan. Sedangkan tanaman yang di siram dengan sumur  dan lainya maka zakat yang wajib di keluarkan sebanyak 5%
d.             Zakat ternak
1.              Zakat unta 
Hewan ternak
Yang di kelurkan
5 ekor
1 ekor kambing betina
25 ekor
1 anak ekor unta betina umur 1-2 thn
36 ekor
1 anak unta betina umur 2-3 thn
46 ekor
1 ekor betina umur 3-4 thn
61 ekor
1ekor unta betina umur 4-5 thn
76 ekor
2 ekor anak betina umur 2 thn
91 ekor
2 ekor unta betina umur 3-4 thn
120 ekor
3 ekor unta betina umur 2 thn [4]
2.              Sapi dan kerbau
Hewan ternak
Yang di kelurkan
30 ekor
1 ekor sapi umur 1 thn
40 ekor
1 ekor sapi umur 2 thn
60 ekor
2 sapi umur 1 thn
70 ekor
1 ekor betina umur 2 thn dan 1ekor sapi umur 1 thn
90 ekor
3 ekor sapi umur 1 thn[5] *
*Setiap 30 ekor maka zakatnya adalah 1 ekor sapi umur 1 thn dan 40 ekor maka zakatnya adalah 1 ekor sapi umur 2 thn
c. zakat kambing
Hewan ternak
Yang wajib di keluarkan
40 - 120 ekor
1 ekor kambing betina
121- 200 ekor
2 ekor kambing betina
200-300 ekor
3 ekor kambing betina *
*Seterusnya jika kambing lebih dari 300 ekor, maka setiap 100 ekor zakatnya adalah 1 ekor kambing betina.
e.              Zakat rikaz dan barang tambang
Nisab barang tambang sama seperti emas dan perak akantetepi tidak pi perhitungkan haul maka wajib mengeluarkan zakat sebesar 1/40 (2.5%).
Sedangkan Tidak dipersyaratkan nishob dan haul dalam zakat rikaz. Sudah ada kewajiban zakat ketika harta tersebut ditemukan. Besar zakatnya adalah 20% atau 1/5. Didasari atas hadis yang di riwayatkan oleh jamaah dari abu Hurairah, yang artinya :
nabu saw. Bersabda, ‘melukai binatangitu tidak dapat di tuntut, begitu juga menggali sumur dan barang tambang,  dan zakat rikaz adalah seperlima” 
2.      Penghitungan zakat
1.      Zakat emas dan perak
Contonya adalah :
Seseorang mempunyai emas seberat 700 gram  dan perak seberat 200 gram selama setahun maka emas dan perak yang wajib untuk di zakati adalah :
700 g x 500.000 =
200 g x 200.000 =

...x 2.5 =
2.      Zakat



BAB III
PENUTUP

1.         Kesimpulan
2.         Usul dan saran
Dalam memahami suatu materi, pelajarilah materi dasarnya terlebih dahulu. Karena itu sangatlah membantu dalam mempelajari materi yang lebih tinggi. Materi dasar dapat kita simpulkan sebagai kunci dalam membuka suatu pintu gerbang. Jadi apa gunanya bila kita tak mempunyai kunci tersebut. Akan kah pintu atau gerbang itu bisa terbuka.
Dan makalah ini merupakan sebagian dasar kunci kecil untuk mengaplikasikanya kedalam kehidupan, karena sebagaimana di jelaskan kitab adalah pedoman hidup manusia dan buku adalah kunci kehidupan manusia.







Daftar pustaka


Chamid nur, jejek-jejek pemikiran ekonomi islam, yogyakarta: pustaka belajar, 2008.

            Huda Nurul dkk, ekonomi makro islam :pendekatan teoritis, jakarta: kencana, 2008

            Nurhayati  Sri dan Wasilah, akutansi syariah di indonesia, jakarta: salemba empat,2013






[1] Sayyid sabiq, fiqhus sunnah(Jakarta, Pena Pundi Aksara) hal.14
[2] sdef
[3] Lihat H. Ahmad Sarwat, Lc.FIQIH ZAKAT KONTEMPORER hal 67-68
[4] Lihat saleh AL-fauzan, fiqih sehari-hari (jakarta, gema insani) hal.250-252
[5] Ibid 543

0 comments: