Break Even Point (BEP) adalah titik impas di mana keadaan
jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat
keuntungan ataupun kerugian.
BEP ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya
jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk
mendapatkan titik impas atau kembali modal.
BEP memerlukan komponen penghitungan dasar seperti:
Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan
jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi.
Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll.
Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya
dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang
direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh
biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.Selling Price. Komponen
ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
Rumus yang digunakan untuk analisis BEP ini terdiri dari dua macam
sebagai berikut:
Dasar Unit
Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas:BEP = FC /(P-VC)
Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas:BEP = FC /(P-VC)
Dasar Penjualan/rupiah
Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas:FC/ (1 – (VC/P))* Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilahMargin
Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas:FC/ (1 – (VC/P))* Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilahMargin
Contoh
No
|
keterangan
|
biaya
tetap
|
keterangan
|
biaya
variabel
|
harga
jual
|
1
|
biaya
penyusutan gerobak
|
Rp
100.000,00
|
gaji
variabel peritem
|
Rp 100,00
|
Rp 20.000,00
|
2
|
biaya
penyusutan peralatan*
|
Rp 500.000,00
|
pembelian
bahan baku
|
Rp 9.500,00
|
|
3
|
biaya
penyusutan tempat*
|
Rp 1.250.000,00
|
bumbu
|
Rp 500,00
|
|
4
|
biaya
iklan
|
Rp 500.000,00
|
|||
5
|
tetap
|
Rp 8.500.000,00
|
|||
Jumlah
|
Rp 10.850.000,00
|
Rp 10.100,00
|
Rp 20.000,00
|
BEP unit adalah Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable per
unit)
BEP unit = 10.850.000 / (20.000 - 10.100)
BEP unit = 10.850.000 /
9.900
BEP unit = 1095,96
BEP rupiah adalah Biaya Tetap / (Kontribusi Margin per unit : Harga
per unit)
BEP rupiah = 10.850.000 / (9.900 / 20.000)
BEP rupiah = 10.850.000 / 0,37
BEP rupiah = 29.324.324,32
target laba = 10.000.000
BEP – Laba = (Biaya Tetap + Target Laba) / (Harga per unit – Biaya
Variable per unit)
BEP - LABA = (10.850.000 + 10.000.000) / (20.000 - 10.100)
BEP - LABA = 20.850.000 / 9,900
BEP -LABA = 2.106,06
0 comments:
Post a Comment